BSIP Kalteng Pantau Progres PAT dan Potensi Cetak Sawah di Kabupaten Sukamara
SUKAMARA - Balai Penerapan Standar Instrumen Pertanian (BSIP) Kalimantan Tengah melakukan monitoring terhadap progres Penambahan Areal Tanam (PAT) di Kecamatan Pantai Lunci dan Kecamatan Jelai. Fokus monitoring ini mencakup program pompanisasi, padi gogo, dan potensi cetak sawah rakyat di Desa Sungai Pasir dan Desa Pulau Nibung, Rabu (11/09/2024).
Di Desa Sungai Pasir, Kecamatan Pantai Lunci, terdapat potensi cetak sawah seluas 200 hektar, di samping sawah eksisting yang telah ada sebesar 500 hektar. Meski demikian, untuk optimalisasi lahan tersebut, diperlukan embung sebagai sarana pengairan, mengingat sebagian kawasan ini berada dalam wilayah Hutan Produksi (HP). Selain masalah irigasi, kekurangan sumber daya manusia juga menjadi tantangan dalam pengelolaan lahan tersebut.
Di Desa Pulau Nibung, Kecamatan Jelai, potensi cetak sawah jauh lebih besar, yakni mencapai 2.000 hektar. Dari jumlah tersebut, 1.800 hektar merupakan lahan yang dikelola oleh PT. Mentaya, sementara 200 hektar lainnya merupakan milik masyarakat.
Sejalan dengan potensi tersebut, telah dilakukan olah lahan seluas 4 hektar di Desa Sungai Pasir, di mana penanaman padi direncanakan pada akhir bulan September. Sementara itu, di Desa Pulau Nibung, lahan seluas 8 hektar telah diolah dan akan ditanami pada waktu yang sama.
Untuk mendukung program ini, 2 unit pompa air berukuran 6 inci telah dipasang di Desa Sungai Pasir, dan 3 unit pompa air dengan spesifikasi serupa juga dipasang di Desa Pulau Nibung. Selain itu, tambahan anggaran belanja (ABT) telah dialokasikan untuk pengadaan 7 unit pompa dengan spesifikasi 3 inci dan 3 unit traktor roda dua, yang diharapkan mampu mendukung pengolahan lahan di kedua wilayah tersebut.
Dengan langkah-langkah ini, pemerintah berharap peningkatan luas lahan sawah dan produktivitas pertanian di Kabupaten Sukamara Kalimantan Tengah dapat tercapai sesuai target, serta berkontribusi terhadap peningkatan ketahanan pangan di daerah tersebut.